Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu
sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme adalah
proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme
disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan
katalisator enzim. Sel merupakan unit kehidupan yang terkecil, oleh karena itu
sel dapat menjalankan aktivitas hidup, di antaranya metabolisme. Metabolisme
adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel.
Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu
menggunakan katalisator enzim.
Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)
1. Anabolisme/AsimilasI/Sintesis,
yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi. Contoh : fotosintesis (asimilasi C)
energi cahaya
6 CO2 + 6 H2O ———————————> C6H1206 + 6 02
klorofil glukosa (energi kimia)
Pada kloroplas terjadi transformasi energi, yaitu dari
energi cahaya sebagai energi kinetik berubah menjadi energi kimia sebagai
energi potensial, berupa ikatan senyawa organik pada glukosa. Dengan bantuan
enzim-enzim, proses tersebut berlangsung cepat dan efisien. Bila dalam suatu
reaksi memerlukan energi dalam bentuk panas reaksinya disebut reaksi
endergonik. Reaksi semacam itu disebut reaksi endoterm.
2. Katabolisme (Diasimilasi),
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.Contoh:
enzim
C6H12O6 + 6 O2 ———————————> 6 CO2 + 6 H2O + 686 KKal.
energi kimia
Saat molekul terurai menjadi molekul yang lebih kecil
terjadi pelepasan energi sehingga terbentuk energi panas. Bila pada suatu
reaksi dilepaskan energi, reaksinya disebut reaksi eksergonik. Reaksi semacam
itu disebut juga reaksi eksoterm.
1. ENZIM
Enzim merupakan biokatalisator / katalisator organik yang
dihasilkan oleh sel. Struktur enzim terdiri dari:
- Apoenzim, yaitu bagian enzim yang tersusun dari protein, yang akan rusak bila suhu terlampau panas (termolabil).
- Gugus Prostetik (Kofaktor), yaitu bagian enzim yang tidak tersusun dari protein, tetapi dari ion-ion logam atau molekul-molekul organik yang disebut Koenzim. Molekul gugus prostetik lebih kecil dan tahan panas panas (termostabil), ion-ion logam yang menjadi kofaktor berperan sebagai stabilisator agar enzim tetap aktif. Koenzim yang terkenal pada rantai pengangkutan elektron (respirasi sel), yaitu NAD (Nikotinamid Adenin Dinukleotida), FAD (Flavin Adenin Dinukleotida), SITOKROM.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia
yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim dibuat di dalam sel, tetapi untuk
bertindak sebagai katalis tidak harus berada di dalam sel. Reaksi yang
dikendalikan oleh enzim antara lain ialah respirasi, pertumbuhan dan
perkembangan, kontraksi otot, fotosintesis, fiksasi, nitrogen, dan pencernaan.
Sifat-sifat enzim
1.
Biokatalisator, mempercepat jalannya
reaksi tanpa ikut bereaksi.
2.
Thermolabil; mudah rusak, bila
dipanasi lebih dari suhu 60º C, karena enzim ersusun dari protein yang
mempunyai sifat thermolabil.
3.
Merupakan senyawa protein sehingga
sifat protein tetap melekat pada enzim.
4.
Dibutuhkan dalam jumlah sedikit,
sebagai biokatalisator, reaksinya sangat cepat dan dapat digunakan berulang-ulang.
5.
Bekerjanya ada yang di dalam sel
(endoenzim) dan di luar sel (ektoenzim), contoh ektoenzim: amilase,maltase.
6.
Umumnya enzim bekerja mengkatalisis
reaksi satu arah, meskipun ada juga yang mengkatalisis reaksi dua arah, contoh
: lipase, meng- katalisis pembentukan dan penguraian lemak.
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol
lipase
Lemak + H2O ———————————> Asam lemak + Gliserol
7.
Bekerjanya spesifik ; enzim bersifat
spesifik, karena bagian yang aktif (permukaan tempat melekatnya substrat) hanya
setangkup dengan permukaan substrat tertentu.
8.
Umumnya enzim tak dapat bekerja
tanpa adanya suatu zat non protein tambahan yang disebut kofaktor.
Pada reaksis enzimatis terdapat zat yang mempengarahi
reaksi, yakni aktivator dan inhibitor, aktivator dapat mempercepat jalannya
reaksi, contoh aktivator enzim: ion Mg2+, Ca2+, zat organik seperti koenzim-A.
Sedangkan Inhibitor akan menghambat jalannya reaksi enzim. Contoh inhibitor :
CO, Arsen, Hg, Sianida.
2. ATP (Adenosin Tri Phosphat)
Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan
ikatan tiga molekul fosfat dengan senyawa Adenosin. Ikatan kimianya labil,
mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi
tinggi.
Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti
dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP
menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.
Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa
kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang
mengandung energi lebih rendah. Tujuan utama katabolisme adalah untuk
membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran
suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebut proses respirasi, bila
dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob) disebut fermentasi.
Contoh Respirasi : C6H12O6 + O2 ——————> 6CO2 + 6H2O +
688KKal.
(glukosa)
Contoh Fermentasi :C6H1206 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa) (etanol)
(glukosa)
Contoh Fermentasi :C6H1206 ——————> 2C2H5OH + 2CO2 + Energi.
(glukosa) (etanol)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar